PERAMPOK
PERAMPOK Perampok yang tertangkap dini hari tadi malam adalah anakmu. Tapi kau tetap saja bersikukuh bahwa semua keluargamu adalah keluarga baik-baik. Masih saja kau bersilat dengan lidahmu yang bercabang-cabang seperti cemara. Padahal kau tahu, aku adalah saksi dari perjalanan hidupmu; seperti sungai yang terjal, menyangkut konvoi bangkai dan kototran dari hulu hingga muara. Bau busuk, amis, dan anyir tak lepas dari penciumanku sekarang kau mau berkelit apa lagi? Perampok yang dihajar masa dini hari itu adalah anakmu. Aku tak perlu lagi pengakuan atau penolakanmu. Terlalu sederhana bila kata-katamu kau berondongkan seperti itu. Habiskanlah ludahmu, peraslah energimu, dan bila perlu keluarkan semua timbunan yang bersarang di otakmu. Aku tak akan h=goyah. Kesaksianku terlalu tegar untuk kau kelabui secara murahan. Lihatlah tengkukmu sendiri. Kau tentu tak sanggup.itulah kehidupan. Betapa sulit menggerayangi kebobrokan diri sendiri. Kau masih saja berjalan dengan tegar, mengumb...